Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengatakan kendaraan elektronik Taksi Terbang EHang 216 siap menjadi moda transportasi yang futuristik untuk mobilitas di Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Saat dalam perjalanan menuju Bandung bersama Presiden Jokowi dengan Kereta Cepat Whoosh EHang, saya menyampaikan dukungan atas rencana IKN membangun ekosistem transportasi modern serta elektrik dan bebas polusi sebagai moda transportasi masa depan. Hal ini selaras dengan keinginan presiden tentang transportasi yang futuristik untuk IKN," kata Bambang dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) itu menambahkan dia dan Presiden Jokowi membahas spesifikasi EHang 216 dan berbagai keunggulannya dalam perbincangan mereka di gerbong kereta cepat Whoosh.
"Kendaraan udara otonom EHang 216 insyaallah sudah sangat siap untuk langsung digunakan di IKN maupun di seluruh penjuru Indonesia sebagai moda transportasi. Kendaraan canggih ini 100 persen listrik sehingga ramah lingkungan dan sudah digunakan diberbagai belahan dunia, bukan hanya untuk muatan barang (cargo) melainkan juga dengan penumpang," jelas Bambang.
Presiden Jokowi pun telah mencoba langsung duduk di kabin kendaraan nirawak EHang 216 bersama Executive Chairman Prestige Aviation Rudy Salim dalam pameran Hub Space x KAI Expo di Jakarta, Jumat (29/9).
Baca juga: Prestige bawa EHang 216 di "pop-up showroom" Lotte Shopping Avenue
Di kesempatan terpisah, Rudy Salim mengatakan urban air mobility adalah masa depan transportasi Indonesia.
"Kami dapat memberikan kontribusi terbaik untuk negeri ini. Kami siap untuk melakukan investasi juga uji terbang di IKN, seperti EHang yang telah sukses terbang dengan penumpang di beberapa negara, di antaranya Belanda, Austria, dan China," kata Rudy.
EHang 216 merupakan kendaraan udara dengan bahan bakar 100 persen dari listrik, sehingga bisa dikatakan ramah lingkungan, yang dilengkapi dengan 16 baling-baling dan delapan lengan yang dapat dilipat.
Kemampuan terbang EHang 216 mencapai ketinggian 3.000 meter dan dapat menempuh perjalanan sejauh 35 kilometer hanya dalam 21 menit dengan beban maksimum 230 Kg atau bermuatan dua orang penumpang.
Teknologi penerbangan otonom pada EHang 216 menghilangkan kemungkinan kegagalan atau kerusakan yang disebabkan oleh kesalahan manusia, sehingga keamanannya dinilai terjamin.
Baca juga: Bamsoet dorong pemerintah segera segera buat regulasi pesawat nirawak
Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023